Tol Blang Bintang-Indrapuri Beroperasi Maret 2020

BANDA ACEH – Jalan tol seksi 4 dari Blang Bintang ke Indrapuri sepanjang 14 kilometer (Km) rencananya akan dioperasikan pada Maret 2020 mendatang. Jalan yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya dengan PT Hutama Karya selaku penyandang dana itu merupakan bagian dari enam ruas tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 Km.

“Realisasi pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli sudah di atas 70 persen. Bersamaan penyelesaian badan jalan, pembangunan sejumlah jembatan, box culvert, underpass, pembatas jalan dua jalur dan pagar pada jalur tersebut terus dikebut siang dan malam,” kata Pimpro Jalan Tol Banda Aceh-Sigli, Slamet Sudradjat, kepada Serambi, di Blang Bintang, seusai meninjau jalan tol yang akan dioperasikan pada Maret 2020 mendatang, bersama Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Startegis Nasional (PSN), Rabu (27/11/2019).

Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli, sebutnya, dibagi dalam enam seksi. Seksi I dengan rute Padang Tiji (Pidie)-Seulimuem (Aceh Besar) sepanjang 12,7 Km, seksi II Seulimuem-Jantho sepanjang 6 Km, seksi III Jantho-Indrapuri sepanjang 16 Km, seksi IV Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14 Km, seksi V Blang Bintang-Kuta Baro sepanjang 8 Km dan seksi VI Kuta Baro-Baitussalam sepanjang 5,2 Km.

Dari enam seksi itu, lanjut Slamet, kemajuan pembangunan kontruksi yang cukup besar di seksi V Blang Bintang-Indrapuri yaitu sudah mencapai 66,2 persen. Penyebabnya, realisasi pengadaan atau pembebasan tanah mencapai 98,90 persen. “Hasil analisa lapangan dan kajian terhadap progres pembangunan fisik proyek untuk tiga bulan ke depan, seksi IV sepanjang 14 kilometer sudah bisa dioperasikan pada Maret tahun depan,” ujar Slamet.

Untuk bisa merealisasikan target itu, menurut Slamet, proyek kontruksi seperti pembangunan jembatan, underpass, box culvert, beton pembatas dua jalur jalan, serta pagar di kanan dan kiri jalan, harus dikebut. “Salah satu cara kita mempercepat pembangunan kontruksi di ruas Blang Bintang-Indrapuri, adalah mendatangkan mesin cetak press beton berjalan ke lokasi seksi IV. Mesin itu digunakan untuk mencetak beton pembatas badan jalan tol,” ungkapnya.

Saat ini, tambah Slamet, pihaknya juga sedang membangun pintu gerbang dan jalan masuk tol di Blang Bintang dan Indrapuri. Jalan masuk dan pintu gerbang jalan tol itu diharapkan selesai bulan depan. Sehingga, masyarakata bertambah yakin bahwa tol Blang Bintang-Indrapuri bisa  dioperasikan pada Maret 2020.

Rencana tersebut, menurut Slamet, sudah diberitahukan kepada Tim Pengawas dan Evaluasi Paket PSN yang dipimpin Subagio, saat berkunjung ke lokasi tol Banda Aceh-Sigli, pada Rabu (27/11/2019). Ke depan, sambungnya, beberapa tim lain dari pusat lain juga akan meninjau lokasi jalan tol Banda Aceh-Sigli menjelang pengoperasian seksi IV.

Setelah seksi IV dioperasikan secara murni berbayar, kata Slamet lagi, akan dilanjutkan ke seksi III Indrapuri-Jantho yang rencananya difungsikan pada Mei tahun depan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. “Untuk ruas ini, PT Hutama Karya belum memberlakukan tarif tol, karena sifatnya baru berfungsi. Tapi, kalau sudah dioperasikan baru, semua kendaraan bermotor yang melintasi seksi III tersebut akan dikenakan tarif tol,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, percepatan pembangunan jalan tol sangat ditentukan oleh dukungan masyarakat untuk melepas tanahnya untuk dimanfaatkan sebagai lokasi jalan tol. Untuk pengadaan tanah, kata Slamet, pihaknya sudah menyiapkan dana. Slamet mencontohkan, untuk pembayaran tanah di Kuta Baro senilai Rp 120 miliar pada 4-5 Desember mendatang sesuai permintaan Satker Pengadaan Tanah Jalan Tol, Alfisyah dan Jufri, pihaknya sudah menyediakan dana dimaksud.

Slamet menilai, pembebasan tanah untuk jalan tol Banda Aceh-Sigli, termasuk lancar dan terbaik dibanding dengan daerah lain di Indonesia. Namun, tambah Slamet, masih ada dua kecamatan lagi yang pembayarannya belum berjalan. Kedua kecamatan itu adalah Padang Tiji, Pidie, dan Baitussalam, Aceh Besar, dari 10 kecamatan yang dilintasi jalan tol tersebut.

Sementara Alfisyah didampingi Jufri mengatakan, pihaknya terus membangun komunikasi dengan masyarakat agar mereka memahami manfaat jalan tol bagi kelancaran transportasi darat dan percepatan pembangunan ekonomi daerah. Sampai saat ini, sebutnya, belum ada hambatan yang membuat pembangunan jalan tol terganggu, termasuk masalah tanah wakaf dan tanah desa, tanah negara, serta tanah sengketa keluarga. Dikatakan, BPN kabupaten/kota dan Kanwil BPN Aceh, bekerja maksimal untuk menuntaskan masalah itu.

“Semua proses pembebasan tanah untuk jalan tol masih dalam jalurnya. Kita berharap, bulan depan, masalah ini bisa tuntas100 persen. Sehingga, target pengoperasian seluruh seksi jalan tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 Km oleh PT Hutama Karya bersama PT Adhi Karya, pada Maret 2021 nanti, bisa terwujud,” harap Alfisyah.

Sumber –> serambinews.com