Menanti Efek Positif Tol Blang Bintang-Indrapuri

Pimpinan Proyek Jalan Tol Banda Aceh-Sigli menjanjikan tol Seksi IV dari Blang Bintang ke Indrapuri sepanjang 14 kilometer (Km) dapat dioperasikan pada Maret 2020. Jalan yang dikerjakan PT Adhi Karya dengan PT Hutama Karya selaku penyandang dana itu merupakan bagian dari enam ruas tol sepanjang 74 Km.

“Realisasi pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli sudah di atas 70 persen. Bersamaan penyelesaian badan jalan, pembangunan sejumlah jembatan, box culvert, underpass, pembatas jalan dua jalur dan pagar pada jalur tersebut terus dikebut siang dan malam,” kata Pimpro Jalan Tol Banda Aceh-Sigli, Slamet Sudradjat.

Jalan tol Banda Aceh-Sigli dibagi dalam enam seksi. Seksi I dengan rute Padang Tiji (Pidie)-Seulimuem (Aceh Besar) sepanjang 12,7 Km, Seksi II Seulimuem-Jantho sepanjang 6 Km, Seksi III Jantho-Indrapuri sepanjang 16 Km, Seksi IV Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14 Km, Seksi V Blang Bintang-Kuta Baro sepanjang 8 Km, dan Seksi VI Kuta Baro-Baitussalam sepanjang 5,2 Km.

Jalan Tol Banda Aceh-Sigli ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Pemerintah Pusat di Aceh. PSN lainnya di Aceh adalah jalan tol Langsa ‑ Lhokseumawe (135 km), jalan tol Lhokseumawe ‑ Sigli (135 km), Bendungan Keureuto, Bendungan Rukoh, Bendungan Tiro, Jaringan Irigasi Lhok Guci, Jaringan Irigasi Jambo Aye Kanan, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe.

Hasil kajian terbaru menyebutkan, ada delapan manfaat pembangunan jalan tol. Yakni, menghemat waktu tempuh perjalanan, menghemat bahan bakar kendaraan, mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, meningkatkan ekonomi masyarakat, lebih terhindar dari resiko kemacetan, meningkatkan potensi wisata, membuka lapangan kerja, meningkatkan industri.

Testimoni sejumlah gubernur dan bupati yang daerahnya sudah dibangun jalan tol memang mengakui sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah. Jadi, jalan tol ini bukan saja meningkatkan atau memperkuat konektivitas satu daerah dengan daerah lainnya,  tetapi jalan tol sudah berdampak pada menggeliatnya aktivitas ekonomi daerah sekitar dan kemudian menggerek pertumbuhan ekonomi daerah.

Kehadiran jalan tol, selain mengurangi kemacetan di jalan arteri, jalan tol membuat biaya berbagai barang juga berkurang. Sebab dengan waktu yang pendek membuat biaya operasional produsen berbagai barang berkurang, sehingga berpengaruh ke harga barang.

Kembali jalan tol Seksi IV Blang Bintang Indrapuri. Jalan bebas hambatan ini panjangnya cuma 14 kilometer. Tentu, jalan sepanjang ini belum akan memberi banyak efek bagi perkembangan ekonomi masyarakat. Tapi, jika jalan tol iti sudah mampu menghubungkan sekurang-kurangnya Banda-Sigli, akan sangat terasa dampaknya bagi masyarakat dan para pedagang. Arus barang, khususnya hasil bumi dari Pidie akan sangat lancar dipasarkan ke Banda Aceh dengan waktu tempat yang sangat singkat. Ini juga dapat menjaga kualitas hasil-hasil pertanian yang sampai ke tangan konsumen.

Oleh karena itu, kita mendorong pelaksana proyek dan pemerintah untuk dapat mempercepat proses pembebasan tanah serta pengerjaan proyek agar masyarakat dapat segera menikmati manfaat jalan bebas hambatan yang mewah itu. Sebab, jika hanya 14 kilometer yang dioperasikan, kita takut nasibnya seperti proyek kereta api yang akhirnya rel banyak yang hilang sedangkan kereta apinya jadi odong-odong pelancongan anak-anak di Krueng Geukueh.

Kemudian sisi strategis jalan tol ini bagi Aceh tentu menjadi daya tarik bagi investor. Karenanya, agar jalan tol ini benar-benar dapat menarik investor, tentu tol Aceh segera terkoneksi dengan tol Trans Sumatera, paling tidak dengan ibukota Sumatera Utara, Medan.

Jika itu dapat dirampungkan dalam waktu satu atau dua tahun lagi, maka kita yakin perekonomian Aceh akan segera bangkit.

Sumber –> serambinews.com