Rencana Jalan Lingkar Tepi Laut Direspon Positif

BANDA ACEH – Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengusulkan pembangunan jalan lingkar tepi laut sejauh 13 Km mulai dari Ulee Lheue, Banda Aceh hingga Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar mendapat respon positif dari warga. Pembangunan jalan dua jalur itu dianggap akan menjadi pemecah kepadatan di jalan-jalan protokol, terutama pada jam-jam sibuk.

Sebagaimana yang disampaikan sejumlah keuchik yang daerahnya bakal menjadi lintasan jalan lingkar tersebut. “Rencana itu sangat baik dan akan memberi dampak positif bagi daerah pesisir seperti daerah kami. Selain pembangunan jalan itu nantinya akan menumbuhkan pusat-pusat bisnis baru,” kata Plt Keuchik Deah Geulumpang, Banda Aceh, Khairun.

Menurut wanita ini, rencana pembangunan jalan lingkar itu sebenarnya sudah dua tahun lalu mencuat. “Dikepemimpinan sekarang, wacana itu mencuat kembali. Dan kami berharap rencana itu tidak sebatas wacana, tapi bisa terealisir. Karena kehadiran jalan lingkar itu akan semakin memudahkan warga dalam beraktifitas,” jelasnya.

Harapan senada juga disampaikan Keuchik Lamdingin, Anas Bidin Nyak Syech. Ia mengatakan, jika jalan tersebut bisa segera dibangun, maka hal itu akan menjadi ruaas jalan multifungsi. Karena selain dijadikan jalur evakuasi bencana, jalan lingkar itu juga akan menjadi jalur wisata bahari dan sejarah. Karena jalur jalan tersebut akan melintasi sejumlah gampong dengan topografi pantai yang indah.

“Saya optimis jika jalan tersebut bisa terealisir, maka akan banyak dilalui warga atau wisatawan yang ingin melihat pemandangan wisata bahari dari dekat,” jelas mantan anggota DPRK Banda Aceh itu.

Dukungan juga datang Keuchik Alue Naga, Faisal M Dan. Ia mengatakan, rencana pembangunan jalan lingkar utara itu kembali diangkat Pemko Banda Aceh untuk dimasukkan ke dalam buku biru Bappenas dan dijadikan proyek strategis nasional untuk tahun 2020 di Kota Banda Aceh. Kalau disetujui, tambahnya, proyek ini akan menjadi jalur penghubung wilayah Alue Naga yang putus akibat gempa dan tsunami 16 Desember 2004 lalu.

“Kami berharap, jika proyek jalan tol Banda Aceh-Sigli bisa tuntas, maka akses untuk menuju jalan lingkar akan semakin muda diakses,” tandas Plt Keuchik Baet, Aceh Besar, Ujang Tirtana.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman melalui Kadis PUPR, Jalaluddin ST MT akan mengusulkan protek jalan lingkar tepi kali yang menghubungan Ulee Lheue- Lambada Lhok. Pengusulan jalan lingkar sejauh 13 Km itu karena belum ada satu proyek strategis nasional untuk Banda Aceh pascaproyek flyover dan under-pass Beurawe serta pelebaran jembatan Krueng Cut, tiga tahun silam.

Sumber –> serambinews.com