Pakar Transportasi Unsyiah Bahas Jalan Lingkar, Sudah 23 Tahun Diprogramkan

BANDA ACEH – Pakar Transportasi Fakultas Teknik Unsyiah, Prof Dr Ir Sofyan Saleh MEng Sc mengatakan, perencanaan pembangunan jalan dua jalur lingkar utara Kota Banda Aceh  tembus ke Pelabuhan Malahayati Krueng Raya, Aceh Besar, sudah dibuat FT  Unsyiah sejak tahun 1996 lalu. Namun, hingga kini belum ada respon Pemerintah Pusat terhadap program tersebut.

Hal itu disampaikan Prof Sofyan dalam diskusi terkait ancaman kemacetan arus lalu lintas jalan di Kota Banda Aceh. Diskusi melibatkan dinas terkait. Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin ST MT, Kabid Jasa Konstruksi, Cut Ahmad ST MSi, Kabid SDA, Fernanda ST, Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan, Miskal ST MT, dan sejumlah mahasiswa program pascasarjana (S2) dan doktoral (S3) Fakultas Teknik Unsyiah antara lain Mursal ST MT, dan Affandi ST, Minggu (6/10), di Banda Aceh.

Menurut Prof Sofyan, diskusi seperti itu perlu dilakukan tiga atau enam bulan sekali dengan tujuan memotivasi sekaligus meng-update perkembangan kepadatan lalu lintas yang terjadi di pusat kota. “Fokus bahasan kali ini adalah jalan T Iskandar dan jalan lingkar utara Banda Aceh. Kedua ruas jalan ini kini menjadi perhatian, terutama dalam upaya mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalan protokol di Banda Aceh,” ungkapnya.

Menurutnya, kepadatan arus lalu lintas yang terjadi selama ini, disebabkan pertumbuhan angka kendaraan yang begitu signifikan, namun tidak dibarengi dengan peningkatan ruas jalan. Dia mencontohkan jalan T Iskandar, mulai dari underpass Beurawe hingga Simpang Tujuh Ulee Kareng, yang lebar badan jalannya sudah hampir tak mampu menampung jumlah kendaraan yang melintas. “Jika tak segera dibenahi lewat pelebaran jalan, tidak mustahil kemacetan parah akan terjadi setiap saat di ruas jalan T Iskandar,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalan dalam Kota Banda Aceh, pemerintah juga perlu membangun ruas jalan baru di kawasan utara maupun selatan. Jika mampu dilakukan, dia optimis kemacetan yang kerap terjadi di jam-jam sibuk bisa terurai. “Program pembangunan jalan lingkar, terutama wilayah utama sudah dilakukan FT Unsyiah sejak 23 tahun silam. Tapi program itu belum mendapat respon dari Pemerintah Pusat,” tandas Prof Sofyan Saleh.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin mengatakan, pihaknya mengundang pakar Transfortasi dari FT Unsyiah  adalah untuk mendapatkan masukan bagaimana menangani ruas jalan di pusat Kota Banda Aceh yang sudah mulai macet.

Pihaknya, kata Jalaluddin, sangat membutuhkan pemikiran pakar untuk membuat perencanaan jalan lingkar utara.

“Dinas PUPR Kota siap melengkapi dokumen perencanaan proyek jalan lingkar utara. Sedangkan untuk proyek Pelebaran Jalan T Iskandar, berbagai bahan dasar pendukung yang dibutuhkan pihak Dinas PUPR Aceh, untuk pelaksanaan pelebaran badan jalan T Iskandar sudah diberikan, termasuk jumlah kebutuhan lahan,” pungkas Jalaluddin.

Sumber –> serambinews.com