Banda Aceh akan Bangun Reservoir

Ir. Gusmeri, MT, Plt Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh

BANDA ACEH – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada tahun 2019 ini akan membangun sebuah reservoir di kawasan Taman Sari, tepatnya di belakang Gedung DPRK Banda Aceh. Reservoir yang merupakan tempat cadangan air itu dilengkapi empat booster (pemberi tekanan air) dengan total anggaran Rp 13 miliar.

Kehadiran reservoir di kawasan Taman Sari nantinya diharapkan menjadi solusi terhadap masalah air di tiga kecamatan di Banda Aceh, yakni Meuraxa, Kutaraja, dan Kecamatan Jaya Baru. Wadah raksasa itu mampu menampung 3.000 kubik air yang akan dibangun di dalam tanah, sebagai tempat penyimpanan/persediaan air untuk tiga kecamatan.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas PUPR Banda Aceh, Ir Gusmeri MT, kepada Serambi, Senin (14/1). Dikatakan, proyek yang bersumber dari dana Otsus itu ditargetkan selesai pada November 2019. “Saat ini sedang proses persiapan lelang. Anggaran Rp 13 milar itu untuk membangun reservoir, membeli 4 booster, dan memasang beberapa jaringan baru,” ujarnya.

Menurut Gusmeri, proyek tersebut merupakan usulan PDAM Tirta Daroy untuk menjawab permasalahan air selama ini. Bahkan, katanya, Pemko Banda Aceh berencana membangun reservoir di empat zonasi. “Ke depan pendistribusian air di Banda Aceh menggunakan sistem zonasi. Ini reservoir untuk zona pertama yang mencakup Kecamatan Meuraxa, Kutaraja, dan Jaya Baru. Kalau semua reservoir nanti bisa terbangun, insya Allah masalah air di Banda Aceh tuntas,” terangnya.

Saat ditanya terkait perbaikan jaringan pipa tua atau yang tidak layak lagi, Gusmeri menyebut pihaknya bersama PDAM akan mengecek kembali. PUPR akan mengganti pipa induk, sementara PDAM bertanggung jawab untuk pipa ke rumah-rumah. “Informasi dari warga akan sangat membantu kami dalam memperbaiki jaringan yang rusak. Karena kita tidak mungkin membongkar semua, butuh biaya yang sangat besar,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bappeda Banda Aceh itu.

Pada bagian lain, Plt Kepala Dinas PUPR Banda Aceh, Ir Gusmeri MT menegaskan bahwa perlu adanya perbaikan atau bahkan pergantian Bendung Karet Lambaro yang sudah usang. Pasalnya, bendung itu merupakan sarana penting dalam penyediaan air baku dari Krueng Aceh untuk masyarakat Banda Aceh. “Sumber air baku Banda Aceh tak ada lain, hanya satu tok dari Krueng Aceh Lambaro. Kebocoran Bendung Karet akan sangat mengganggu stok air kita,” ujarnya.

Untuk itu, Gusmeri sudah menyampaikan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I sebagai penanggung jawab fasilitas itu, untuk mempresentasikan kondisi bendung karet dan air baku Krueng Aceh kepada Wali Kota Banda Aceh. “Pertemuan ini sedang direncanakan. Dalam waktu dekat, kami akan mengundang semua pihak termasuk PDAM Tirta Daroy untuk mencari solusi terkait masalah bendung ini,” pungkasnya.

Sumber –> serambinews.com