Banda Aceh Akan Bangun Fly Over Lagi Depan Kantor Gubernur

Banda Aceh (ANTARA) – Pemerintah Kota Banda Aceh akan membangun fly over di Jalan T Panglima Nyak Makam atau tepatnya di depan Kantor Gubernur Aceh, dalam upaya antisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banda Aceh, Jalaluddin, Minggu, mengatakan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Banda Aceh, kawasan Jalan T Panglima Nyak Makam telah ditetapkan menjadi daerah perdagangan dan jasa.

“Maka untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, Pemko Banda Aceh berkerja sama dengan Pemerintah Aceh melakukan pembenahan secara bertahap,” kata Jalaluddin, di Banda Aceh.

Ia menjelaskan, pembangunan itu sejalan dengan fungsi ruangnya, yakni kawasan tersebut akan terus terjadi pengembangan menjadi pusat kegiatan perekonomian baru. 

Menurut dia, pembenahan jalan akan dilakukan mulai dari depan kantor gubernur, Simpang BPKP, Jalan T Iskandar, hingga Simpang Tujuh Ulee Kareng.

“Di Jalan TP Nyak Makam, tepatnya di depan kantor gubernur atau depan gedung Banda Aceh Convention Hall, kita planning-kan pembangunan fly over/over pass untuk memperlancar arus lalu lintas,” katanya.

Kemudian Simpang BPKP juga akan kita perbaiki karena sudah mulai padat di situ, ujar Jalal lagi.

Selain itu, pihaknya juga akan melalukan pelebaran Jalan T Iskandar dan pembenahan Simpang Tujuh Ulee Kareng yang kerap macet parah terutama pada jam-jam sibuk.

“Termasuk membangun jalan alternatif dengan melebarkan Jalan Dr Syarif Thayeb beserta jembatan penghubung ke Jalan Tgk Imum Lueng Bata,” katanya.

Menurut dia, dengan segala pembenahan tersebur pihaknya meyakini dapat mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas, khususnya di Jalan TP Nyak Makam, kawasan yang terjadi pembangunan begitu pesat.

“Insya Allah dengan dukungan Pemprov dan warga kota dalam menyukseskan proyek pembenahan itu, persoalan kemacetan di sana akan dapat kita antisipasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, wilayah ibu kota Provinsi Aceh itu telah memiliki satu fly over yaknk di kawasan Simpang Surabaya dan underpass di kawasan Kuta Alam.

Sementara itu, terkait dengan mega proyek Trans Studio Mall Banda Aceh di Jalan TP Nyak Makam, Jalal memastikan sudah dilakukan kajian analisa dampak lalu lintas sebelum dibangun.

“Sudah dibahas oleh Dishub Aceh dan pengelola pun sudah menyiapkan lahan parkir di basement dan di lantai atas. Daya tampung kendaraan sekitar 500 unit,” katanya.

Sumber –> antaranews.com