Warga Minta Jalan Gampong Jawa Diperbaiki

“Pihak Dinas PUPR Kota Banda Aceh sudah melakukan penanggulangan jalan itu dengan memasang batu gunung di titik yang rusak. Namun untuk perbaikan dengan aspal belum dilakukan, karena jalan itu masih aset Pemerintah Aceh.”

BANDA ACEH – Ruas jalan pesisir pantai yang menghubungkan Gampong Jawa dan Ulee Lheue, Banda Aceh, saat ini kondisi rusak parah di beberapa titik. Akibatnya, sering terjadi kemacetan panjang di jalan tersebut, terutama saat akhir pekan.

Pantauan Serambi, jalan Gampong Jawa itu mengalami kerusakan dengan terkelupasnya aspal di sejumlah titik, sehingga di beberapa bagian hanya menyisakan satu jalur jalan bagi kendaraan. Rusaknya aspal tersebut akibat dihempas ombak saat air pasang.

Selama ini jalan Gampong Jawa yang berada di tepi pantai tersebut banyak didatangi warga untuk menikmati suasana sore. Serta banyak pedagang jajanan yang membuka lapak di lokasi itu. Sehingga banyak kendaraan yang masuk dari dua arah, Gampong Jawa maupun Ulee Lheue, akhirnya papasan kendaraan di jalan satu jalur itu yang menyebabkan kemacetan panjang.

Padahal petugas sudah mengarahkan kendaraan roda empat supaya tidak masuk ke jalan itu saat akhir pekan, namun tidak diindahkan. Seorang pengunjung, Dedi mengatakan, jalan yang rusak di beberapa bagian menyebabkan kemacetan saat sore hari. Karena pada bagian yang rusak hanya menyisakan satu jalur yang bisa dilintasi kendaraan. Mobil yang masuk dari dua arah menyebabkan kemacetan panjang di lokasi.

Menurutnya, apabila aspal yang sudah rusak itu diperbaiki dan dilakukan pelebaran jalan, maka dapat menghindari kemacetan. Karena jalan itu menjadi lokasi favorit yang dikunjungi warga saat sore hari.

Hal yang sama disampaikan oleh Lestari, menurutnya kemacetan bisa terurai jika kendaraan tidak masuk dari dua arah, serta dilakukan perbaikan agar ruas jalan menjadi lebih luas. Katanya, selama ini kemacetan sering terjadi hingga masuknya waktu magrib.

Kepala dinas PUPR Banda Aceh, Jalaluddin ST MT kemarin mengatakan, pihak PUPR Banda Aceh sudah melakukan penanggulangan jalan itu dengan memasang batu gunung di titik yang rusak. Tujuannya untuk menghadang ombak agar tidak masuk ke jalan dan menggerus aspal.

“Namun untuk perbaikan dengan aspal belum dilakukan, karena jalan itu masih aset Pemerintah Aceh. Karena dulu jalan itu dibangun oleh Dinas Pengairan Aceh.” tambah Jalaluddin.

Sumber –> serambinews.com