Era digitalisasi konstruksi memang selalu menarik untuk dibahas karena cepat atau lambat era ini akan datang. kedatangan era digitalisasi konstruksi ini akan mengubah cara kerja bahkan sistem dalam suatu pekerjaan konstruksi. Lambat laun cara kerja yang lama akan diganti dengan cara baru yang lebih efektif dan cepat. Proses transformasi dari era konvensional ke era digitalisasi konstruksi tidak semudah yang dibayangkan. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk benar – benar bisa menguasai Era digitalisasi konstruksi. Apalagi Saat ini banyak perusahaan penyedia jasa konstruksi mulai masuk di era digitalisasi konstruksi. Tidak lain Tujuannya adalah mengikuti pangsa pasar.
Pada artikel sebelumnya Part 1, sudah dijelaskan apa saja tantangan- tantangan terbesar untuk menghadapi era digital khususnya di dunia konstruksi. Lalu bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut agar proses transformasi lebih cepat dilakukan?
Menurut saya ada beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain:
1. Memantau perkembangan teknologi terbaru di dunia konstruksi
Digitalisasi konstruksi sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi. Teknologi yang baru akan menggeser teknologi lama. Selama ini di dunia konstruksi masih banyak digunakan cara lama untuk bekerja karena sudah terlanjur nyaman dengan cara lama. Nyaman bukan berarti aman untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju. Salah satu teknologi konstruksi yang dipaksa harus berkembang adalah Digitalisasi Konstruksi. Jika dulu semua serba manual, saat ini semua data proyek harus didigitalkan baik pada saat perencanaan, pelaksanaan maupun operasional. Sehingga semua data dapat terintegrasi dan sewaktu- waktu dapat digunakan kembali.
Cara yang tepat untuk mengikuti perkembangan teknologi adalah dengan “Mendengar” dan “Melihat”. Mendengar berarti mendengarkan beberapa masukan- masukan dari orang lain mengenai perkembangan teknologi. Semakin banyak mendengar semakin banyak ide yang akan muncul. Melihat berarti melihat secara langsung bagaimana teknologi yang diyakini akan berkembang sesuai dengan kebutuhan kita.
2. Menciptakan Sebuah Inovasi
Di dunia konstruksi perlu menciptakan sebuah inovasi baru berbasis teknologi. Mengingat para kompetitor sedang gencar- gencarnya menerapkan digitalisasi konstruksi, Mau tidak mau kita harus menciptakan nilai lebih dibanding kompetitor. Untuk mendapatkan nilai lebih tentu harus menciptakan inovasi teknologi yang original dan mempermudah proses kegiatan konstruksi seperti pelaksanaan proyek, pengadaan material, transaksi finansial, Quality control, Estimasi Volume, penyimpanan database, Transfer data dari proyek ke kantor pusat, dan sebagainya. Ini adalah kegiatan sehari- hari yang dilakukan pada perusahaan konstruksi. Bayangkan jika kita menggunakan teknologi berbasis Digital semua kegiatan itu akan lebih mudah dan cepat dilakukan.
3. Melakukan Riset
Riset merupakan bagian penting dari sebuah transformasi digitalisasi konstruksi. Mengapa riset ini sangat penting? Untuk menciptakan sebuah inovasi konstruksi diperlukan sebuah riset yang bisa dipertanggungjawabkan. Hasil riset yang bisa dipertanggungjawabkan tentu menjadi bahan pertimbangan untuk melangkah menuju Era digitalisasi konstruksi atau lebih dikenal dengan R&D ( Researh and Development)
4. Melakukan Kolaborasi/ Partnership
Penting bagi industri Konstruksi untuk berkolaborasi dengan pihak lain sebagai upaya untuk mempermudah transformasi menuju era digitalisasi konstruksi. Era digital sangat berkaitan dengan Internet, Big Data, System, dan Software. Untuk menuju era digital diperlukan keempat unsur tersebut harus berjalan dengan baik. Tidak mungkin suatu industri konstruksi yang akan bertransformasi hanya melakukan sendiri saja tanpa berkolaborasi dengan pihak lain. Yang dimaksud pihak lain adalah penyedia jasa atau industri yang bergerak di bidang Internet, Big Data, System, dan Software. Kerja sama yang baik akan menghasilkan perubahan yang baik. Tidak dipungkiri berkaca dari industri di luar konstruksi seperti tokopedia, bukalapak, gojek, dan perusahaan startup lainnya, industri konstruksi pun juga bisa menerapkan sistem digital yang terintegrasi demi memenuhi kebutuhan pasar.
5. Re-Organisasi
Seberapa pentingkah reorganisasi dilakukan? Mungkin sudah banyak yang tahu jika pada perusahaan- perusahaan konstruksi sering melakukan reorganisasi. Reorganisasi adalah mengubah atau membentuk organisasi baru pada sebuah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Organisasi yang lama dirasa sudah tidak mampu membendung era disrupsi sehingga diperlukan penyegaran baru agar mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.
Di dalam reorganisasi ini juga diperlukan SDM khusus untuk membantu proses perubahan menuju era digitalisasi konstruksi. Idealnya pola pikir lama harus digantikan dengan pola pikir yang baru. Karena memang pola pikir ini sudah menjadi tantangan bersama yang menghambat proses perubahan menuju era digitalisasi konstruksi.
6. Segera Bertindak !
Jika dirasa perencanaan sudah cukup matang untuk menuju perubahan segara lakukan apa yang sudah bisa dilakukan. Industri konstruksi sangat pesat perkembangannya, jika terlalu lama berkutat dalam perencanaan jelas akan tertinggal dengan kompetitor lainnya. Proses perubahan era digitalisasi konstruksi tidak bisa dilakukan dengan instan. Butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan pertama kali agar tidak salah langkah.
Itulah beberapa cara untuk menghadapi tantangan di dunia konstruksi terutama Era digitalisasi konstruksi yang semakin membumi di Nusantara. Pertanyaan selanjutnya adalah Jika kita sudah mampu melakukan perubahan dan bertransformasi ke Digital Konstruksi apa yang menjadi keuntungan bagi kita??
Sumber –> ilmuproyek.com