Cara Menghitung Volume Marka Jalan Dengan Mudah

Marka jalan merupakan garis – garis cat yang menandakan batas pengendara saat melaju di jalan raya. Marka jalan berbahan cat termoplastik yang tidak mudah luntur akibat cuaca. Tujuan dari marka jalan adalah untuk keselamatan pengguna jalan sekaligus untuk pembagian lajur suatu jalan. Beberapa kasus kecelakaan di jalan raya akibat dari mengabaikan marka jalan seperti pada tikungan terdapat marka menerus maka pengguna jalan dilarang mendahului kendaraan lain. Jika hal ini diabaikan akan berakibat pada kecelakaan lalu lintas.

Marka jalan termoplastik merupakan pekerjaan finishing pada proyek jalan. Biasanya pekerjaan ini dilakukan setelah lapis aspal (AC-WC). Dalam Peraturan SNI terbaru Bina Marga Tahun 2018 mengatakan bahwa pengecatan marka jalan tidak boleh dilakukan kurang dari 30 hari setelah lapis permukaan (AC-WC). Artinya pengecatan tidak boleh dilakukan apabila lapis permukaan masih belum matang. Selama proses menunggu 30 hari, proses pre marking sudah bisa dilakukan terlebih dahulu.

Spesifikasi penggunaan cat marka juga tertuang dalam SNI Jalan Bina Marga 2018 antara lain mengenai tingkat retoreflektif rata- rata pada jalan 200 mcd/m2/lux baik warna putih maupun yang kuning. Pada akhir tahun ke 1 tingkat retroreflektif minimal 150 mcd/m2/lux. Bahan cat yang digunakan pun harus diproduksi pabrikan yang terakreditasi sesuai dengan SNI ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu Persyaratan.

Sebelum membahas bagaimana cara menghitung volume marka jalan, kita akan mengulas sedikit bagaimana metode pelaksanaan pengecatan marka jalan yang benar.

  1. Pekerjaan persiapan terdiri dari penyiapan bahan material cat dan armada yang digunakan. Biasanya menggunakan truck yang sudah dimodifikasi ditambah alat pencampur bahan cat.
  2. Melakukan pekerjaan pre marking. Tujuannya adalah menandai lokasi-lokasi pengecatan marka seperti panjang garis menerus dan garis putus- putus. 
  3. Melakukan proses pengecatan marka jalan mulai dari marka tengah terlebih dahulu. 
  4. Pengecatan marka jalan untuk tepi jalan.
  5. Glass Bead (Butiran kaca) harus segera ditaburkan di atas permukaan cat segera dengan kadar 450 gram/ m2. 
  6. Setelah beberapa hari dilakukan evaluasi terhadap hasil pengecatan marka jalan apakah ada yang mengelupas atau tidak. Jika terdapat cat yang mengelupas berarti tidak memenuhi spesifikasi. 
  7. Untuk marka jalan dari bahan termoplastik minimal tebal 1,5 mm. Jika bukan bahan termoplastik tebal basah minimal 0,38 mm. 

Biasanya di proyek akan menghitung volume pekerjaan marka jalan sebelum dan setelah dilaksanakan. Perhitungan volume sebelum pelaksanaan digunakan untuk mengestimasi volume dan biaya pelaksanaan. Sedangkan perhitungan volume setelah pelaksanaan digunakan untuk opname pekerjaan subkon marka. Di dalam BOQ (Bill Of Quantity) kontrak volume marka menggunakan satuan m2 atau luas area. Sehingga perhitungan biaya pelaksanaan berdasarkan luas area m2. Lalu bagaimana cara menghitung volume cat marka jalan?Contoh pekerjaan marka jalan :

Berapa kebutuhan cat marka jalan sepanjang 100 m dengan spesifikasi sebagai berikut.

Terdapat garis marka jalan menerus pada tepi jalan kanan dan kiri

Terdapat 2 tikungan dengan panjang marka menerus 30 m per tikungan. Sisanya garis putus- putus dengan standar ukuran seperti gambar di bawah ini. 

Cara menghitungnya adalah

Volume marka pada tikungan = (Panjang x lebar marka) x 2 = 30 x 0,12 x 2 = 7,2 m2

Sisa panjang marka putus-putus  = 100 m – 60 m = 40 m

Volume marka putus- putus pada as jalan = 40 / 8 x 3 x 0,12 = 1,8 m2

Volume marka tepi kanan dan kiri = 100 m x 0,12 x 2 = 24 m2

Total volume marka jalan = 7,2 + 1,8 + 24 = 33 m2

Bagaimana untuk menghitung kebutuhan bahan cat marka tersebut? Biasanya untuk tebal maksimum 2 mm, membutuhkan 4-6 kg/ m2. Jadi bisa dihitung berapa kg bahan cat marka dengan volume marka segitu.

  • Total bahan cat = 33 x 6 = 198 kg. 

Demikian cara menghitung volume marka jalan dengan mudah dan sederhana.

Sumber –> ilmuproyek.com