Cara Pemadatan Aspal Yang Benar

Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai prosedur dalam pekerjaan jalan khususnya perkerasan lentur. Perkerasan lentur adalah sistem perkerasan dalam jalan menggunakan aspal beton. Kualitas dari campuran aspal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain sistem pengerjaannya, proporsi campuran, dan kualitas materialnya. Dalam artikel ini yang akan dibahas adalah sistem pengerjaannya  di lapangan khususnya cara pemadatan aspal yang benar.

Cara pemadatan aspal di lapangan kadang tidak sesuai dengan teori yang ada sehingga kualitas jalan yang dihasilkannya pun tidak maksimal. Banyak sekali kasus proyek jalan yang mengalami kerusakan sebelum umur rencana sehingga bisa dipastikan dalam pengerjaannya ada yang kurang maksimal.

Pemadatan aspal pada badan jalan wajib dilakukan dengan benar dan sesuai spesifikasi yang diisyaratkan oleh RKS karena akan berpengaruh terhadap kualitas campuran aspal. Beberapa risiko negatif yang dihasilkan apabila pemadatan kurang sempurna antara lain :

  1. Aspal sudah rusak sebelum waktunya
  2. Agregat pada campuran aspal akan mudah terpisah akibat kurangnya pemadatan.
  3. Kelenturan aspal berkurang
  4. Permukaan aspal tidak rata sehingga tidak nyaman bagi pengemudi kendaraan

Beberapa alat berat penunjang untuk memadatkan aspal antara lain Asphalt spray, Asphalt finisher, PTR (pneumatic Tyre Roller), dan Tandem roller.

Asphalt spray adalah kendaraan yang mempunyai tanki digunakan menyemprotkan aspal prime coat maupun tack coat.

Asphalt finisher adalah alat berat yang digunakan untuk menghamparkan hotmix (campuran aspal) ke badan jalan.

PTR adalah alat berat yang mempunyai roda karet untuk memadatkan campuran aspal

Tandem roller adalah alat berat yang mempunyai roda baja depan dan belakan untuk memadatkan campuran aspal.

Lalu bagaimana cara pemadatan aspal yang benar? Berikut sistem pemadatan yang biasa dilakukan di lapangan.

Ada tiga tahapan dalam pemadatan aspal antara lain pemadatan awal, pemadatan kedua dan pemadatan akhir.

1. Pemadatan Awal

Pemadatan awal dilakukan ketika dump truck menuangkan hotmix kedalam asphal finisher kemudian menghamparkan ke badan jalan. Pemadatan awal ini harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemadat roda baja atau tandem roller. Alat pemadat ini harus dioperasikan mengikuti gerak asphalt finisher. Setiap titik perkerasan harus menerima minimum dua lintasan penggilasan awal dengan kecepatan maksimal 4 km/jam. Pemadatan awal dimulai dari tempat sambungan memanjang dan kemudian ke tepi luar. 

Tandem roller

2. Pemadatan Kedua

Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet atau PTR sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal dengan kecepatan maksimal 10 km/jam. Pemadatan ini harus dimulai dari tempat sambungan memanjang dan kemudian ke tepi luar.

PTR

3. Pemadatan Akhir

Pemadatan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat berat pemadat roda baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir ini bisa tidak dilakukan asalkan pemadatan setelah penggilasan kedua cukup memadai.

Sebagai tambahan untuk pemadatan aspal pada daerah super elevasi dilakukan dengan dimulai dari lajur yang rendah ke lajur yang tinggi.

Demikian artikel tentang Cara pemadatan aspal yang benar semoga bermanfaat.

Sumber –> ilmuproyek.com