PSN Dilanjutkan, Pemerintah Utamakan Penguatan Konektivitas

Jakarta – Pemerintah berjanji terus melanjutkan proyek strategis nasional (PSN) di tengah pandemi virus corona, khususnya untuk membangun konektivitas antar-Jawa dan antar-pulau. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaluddin mengatakan semua pihak harus beradaptasi dan menyiasati kondisi saat ini agar pembangunan tetap berjalan.

“Menurut saya berbagai proyek strategis nasional ini bukan sebuah angan-angan, tetapi juga sebagai kebutuhan, dan kebutuhan itu kan harus kita penuhi,” ujar Ridwan dalam keterangannya, Kamis, 17 Juni 2020.

Ridwan mengakui, kini anggaran pemerintah sebagian besar memang difokuskan untuk penanganan Covid-19. Namun, menurut dia, bukan berarti berbagai pembangunan infrastruktur harus dihentikan. Musababnya, pembangunan tetap dibutuhkan masyarakat untuk jangka panjang.

Bahkan, dia menyebut tetap akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di pelbagai daerah meski secara keekonomian kurang menguntungkan. Misalnya, pembangunan bandara di wilayah Papua.

“Walaupun keekonomiannya kurang, di sana masyarakat yang membutuhkan untuk distribusi logistik dan mobilisasi masyarakat. Maka itu wajib kami penuhi,” ucapnya.

Selain mengutamakan proyek konektivitas, Ridwan menyatakan pemerintah akan memprioritaskan beberapa rencana nasional yang telah dikomitmenkan dengan pihak internasional. Di samping itu, dia menyebut pemerintah ingin mendorong produktivitas sehingga perekonomian tetap berjalan dan pembukaan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat tersedia.

Dengan begitu, kata Ridwan, penyediaan infrastruktur harus terus berjalan. Lebih lanjut, Ridwan menerangkan, pemerintah telah memiliki strategi yakni penjadwalan ulang untuk pelbagai proyek dan memetakan rencana-rencana yang menjadi prioritas.

“Yang jelas berbagai proyek-proyek infrastruktur, utamanya yang strategis dan bermanfaat bagi masyarakat luas akan kami teruskan, termasuk apabila diperlukan penataan dan penjadwalan ulang,” ucapnya.

Sumber –> tempo.co