
Menurut Mukhtar, saat ini pengerjaan proyek strategis nasional itu sudah memasuki perencanaan yang akan memakan waktu tiga bulan.
KUALASIMPANG – Proyek jalan tol ruas Aceh Tamiang yang menghubungkan Binjai-Langsa (Binsa) ditargetkan mulai dikerjakan awal 2021.
Sekretaris Dinas Pertanahan Aceh, Mukhtar, menyampaikan hal ini dalam rapat konsolidasi pembangunan jalan tol Binjai-Langsa (segmen Aceh Tamiang – Aceh Timur – Langsa) di Aula Setdakab Aceh Tamiang, Rabu (19/6/2020).
Menurut Mukhtar, saat ini pengerjaan proyek strategis nasional itu sudah memasuki perencanaan yang akan memakan waktu tiga bulan.
“Setelah perencanaan tiga bulan langsung dilanjutkan pelaksanaan yang juga memakan waktu tiga bulan, setelah itu Insya Allah kontruksi bisa dilakukan di awal tahun 2021,” kata Mukhtar.
Dia mengatakan skema rencana pembangunan sudah final yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
Perwakilan dari Kementerian PUPR sempat menampilkan video review basic design rencana pembangunan trase ruas Tol Binjai-Langsa sekaligus membahas masalah data administratif wilayah yang terkena pengadaan tanah.
“Rapat hari ini adalah pra-persiapan sebelum pengerjaan proyek. Dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah dan masyarakat itu yang sangat diharapkan oleh tim kami,” kata Mukhtar.
Bupati Aceh Tamiang Mursil yang memimpin rapat itu sangat antusias dan mendukung penuh pengerjaan jalan tol di daerahnya.
Dia pun mengingatkan agar seluruh camat, datok penghulu dan kepala mukim yang dilibatkan dalam rapat itu memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kehadiran jalan tol di era modern ini.
“Manfaatnya sangat banyak, roda perekonomian kita akan meningkat karena truk-truk besar bisa lebih cepat menjangkau sasaran ekonomi,” ujarnya.
Mursil pun mengingatkan kehadiran jalan tol ini juga akan memberikan pengaruh positif bagi objek wisata di Aceh Tamiang.
Dia optimis dengan pengelolaan yang baik, destinasi wisata lokal akan menarik wisatawan dari Medan dan Langsa.
“Kalau sudah ada tol, Medan – Aceh Tamiang atau sebaliknya hanya satu jam.
Nanti sudah terbalik, orang Medan yang datang kemari hanya sekadar untuk ngopi,” ujarnya optimis.
Sumber –> serambinews.com