
Meski bukan aset Pemko Banda Aceh, namun kita tetap memberikan perhatian dengan melakukan penanganan secara darurat.
BANDA ACEH – Ruas jalan lingkar yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Ulee Lheue (Kecamatan Meuraxa) ke Gampong Jawa (Kecamatan Kutaraja) Kota Banda Aceh terjadi kerusakan parah di beberapa titik sehingga sangat membahayakan masyarakat yang lalu lalang di lintasan bibir pantai tersebut.
Kerusakan jalan itu dilaporkan seorang warga kepada Serambinews.com, Senin (1/6/2020). Menurut laporan, kerusakannya sudah berat dan berbahaya namun tidak ada yang peduli termasuk Pemerintah Aceh.
“Jalan ini merupakan jalur yang menghubungkan kawasan wisata Ulee Lheue dengan kawasan wisata heritage (situs sejarah) Gampong Pande dan Gampung Jawa. Ribuan warga melintas di jalur tersebut setiap harinya,” tulis laporan itu.
Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banda Aceh, Jalaluddin ST MT yang dimintai tanggapannya membenarkan terjadi kerusakan jalan akses yang menghubungkan Kecamatan Meuraxa dengan Kutaraja.
Namun, kata Jalaluddin, Pemko Banda Aceh hanya bisa menangani kerusakan secara darurat karena jalan tersebut masih merupakan aset provinsi yang belum diserahkan ke Pemko Banda Aceh.
“Jalan ini dibangun oleh provinsi dan belum diserahkan asetnya ke pemko sehingga belum bisa kita tangani secara permanen,” kata Jalaluddin.
Meski bukan aset Pemko Banda Aceh, namun kata Jalaluddin, pihaknya tetap memberikan perhatian dengan melakukan penanganan secara darurat.
Seperti menjelang akhir Ramadhan lalu, pihaknya menimbun beberapa titik yang rusak meski diakui belum maksimal karena kerusakannya terjadi di banyak titik.
“Kalau kita total ada sekitar 400 atau 500 meter kerusakannya,” sebut Kadis PUPR Kota Banda Aceh.
Kerusakan badan jalan itu, menurut Jalaluddin akibat run-up/empasan gelombang yang melewati break water (pemecah ombak) sehingga menghantam badan jalan yang menyebabkan gerusan dan kerusakan.
“Untuk menjaga konstruksi jalan jangan terkelupas perlu elevasi bangunan break water dengan cara dinaikkan dan dibuat saluran gendong air dari empasan gelombang pasang,” katanya.
Ditutup saat jam sibuk
Informasi lain yang diterima menyebutkan, guna menghindari terjadinya trouble (permasalahan) lalu lintas di jalur yang relatif padat tersebut terutama pada titik-titik kerusakan, pihak Dishub Kota Banda Aceh menutup jalur dari arah Pelabuhan Ulee Lheue pada jam sibuk, seperti sore hari.
Informasi itu dibenarkan Kadis Perhubungan Kota Banda Aceh, Muzakir Tulot. “Kita khawatir terjadi permasalahan pada masyarakat yang melintas dengan berbagai jenis kendaraan. Makanya pada jam-jam padat, seperti sore hari kita tutup jalur dari Ulee Lheue,” kata Muzakir.
Sumber –> serambinews.com