
BANDA ACEH – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Ir Fajri MT dan Kadis PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin ST MT bersama staf melakukan pematokan titik nol pelebaran Jalan T Iskandar di Gampong Beurawe, Banda Aceh, Rabu (5/2/2020). Upaya itu sebagai langkah awal menuju pembebasan tanah yang pada tahun ini dianggarkan Rp 20 miliar.
Demikian disampaikan Kadis PUPR Aceh, Ir Fajri MT kepada Serambi, di sela pematokan titik nol pelebaran Jalan T Iskandar, kemarin. “Setelah ini, Dinas PUPR Kota Banda Aceh bersama Kantor BPN akan melakukan pengukuran tanah yang akan dibebaskan untuk pelebaran jalan tersebut,” ujarnya.
Menurut Fajri, pelebaran Jalan T Iskandar sampai Simpang Tujuh Ulee Kareng sepanjang 3 kilometer menjadi prioritas Pemerintah Aceh pada tahun ini karena sudah mendesak. Anggaran pembebasan tanah untuk tahun ini dialokasikan dalam APBA 2020 senilai Rp 20 miliar. Pihaknya menargetkan pembebasan tanah dengan anggaran tersebut bisa tuntas sebelum Juni mendatang.
“Kami berharap sebelum masuk jadwal perubahan APBA 2020, pembayaran pembebasan tanah untuk pelebaran Jalan T Iskandar menjadi dua jalur ini bisa tuntas,” ucapnya. Setelah pematokan itu, kata Fajri, pihaknya meminta Pemko Banda Aceh beserta jajarannya segera menggelar rapat untuk penyusunan tahapan pembebasan tanah.
Hal senada dikatakan Kadis PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin ST MT, yang menyebut pihaknya sudah membahas tentang persiapan pembebasan tanah untuk Jalan T Iskandar sejak pekan lalu. Pihaknya optimis pengukuran tanah dapat dilakukan pada minggu kedua bulan ini, dilanjutkan dengan penghitungan penetapan harga oleh Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP).
“Setelah KJPP menilai harganya, baru dilakukan musyawarah antara pelaksana pembebasan tanah, KJPP, camat, kepala desa, dengan masyarakat pemilik tanah,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Gampong Beurawe, Khairul mengatakan, masyarakat sudah lama menunggu pembebasan tanah untuk pelebaran badan Jalan T Iskandar. “Kalau informasi rencana pelebaran badan jalannya sudah sering kita dengar, tapi aksi lapangannya baru kali ini dilaksanakan,” ucap dia.
Khairul menyatakan siap membantu tim untuk percepatan pembebasan tanah tersebut. Setelah pematokan titik nol ini, pihaknya berharap BPN dapat segera melakukan pengukuran. “Karena kalau BPN belum mengukur, masyarakat mengira pembebasan tanah untuk pelebaran jalan belum dimulai,” jelasnya.
Sumber –> serambinews.com