
Pada artikel ini saya akan berbagi pengalaman dalam menghitung kebutuhan aspal pada suatu pekerjaan jalan. Pada struktur jalan biasanya menggunakan beberapa jenis hotmix (campuran aspal) seperti AC-BC dan AC-WC. Campuran aspal tersebut terdiri dari berbagai material antara lain Agregat, Filler, Anti Stripping, dan aspal bitumen. Perhitungan aspal bitumen ini tergantung dari jenis hotmix dan JMF yang telah dibuat.
Ada berbagai jenis dan tipe aspal yang digunakan di Indonesia antara lain aspal alami dan aspal buatan seperti penjelasan pada artikel Jenis Aspal. Kebanyakan yang digunakan untuk pekerjaan jalan adalah aspal buatan. Di proyek pun masih dibagi lagi jenis aspal yang digunakan. Bisa menggunakan aspal curah atau pun aspal drum. Masing- masing ada pertimbangannya sendiri dalam penggunaannya.
Volume aspal baik drum atau pun curah harus dihitung dengan benar karena akan berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan pekerjaan. Dalam kontrak pekerjaan jalan biasanya pekerjaan perkerasan aspal mempunyai bobot yang besar karena memang harga dari aspal ini lumayan mahal. Oleh karena itu diperlukan perhitungan volume yang benar sebelum membeli aspal. Berikut langkah- langkah dalam menghitung volume aspal dengan mudah.
1. Menghitung Volume hotmix atau campuran aspal.
Cara menghitung volume campuran aspal sangat mudah dilakukan. Sebagai contoh jika mempunyai data- data jalan sebagai berikut
Volume campuran aspal AC-BC = P x L x T x Berat Jenis AC-BC = 100 x 6 x 0,06 x 2,27 = 81,72 Ton
Volume campuran aspal AC-WC = P x L x T x Berat Jenis AC-WC = 100 x 6 x 0,04 x 2,25 = 54 Ton
2. Menghitung Volume Aspal Bitumen
Dalam menghitung aspal bitumen diperlukan Job Mix formula. Di dalam JMF biasanya terdapat persentase komposisi aspal. Berikut contoh data dari JMF
Aspal AC-WC = 6,2%
Total kebutuhan aspal bitumen = 4,57 + 3,35 = 7,92 Ton = 7920 kg
Jumlah drum aspal (155 kg/drum) = 7920 kg/ 155 = 51,1 = 52 drum aspal.
Jadi rencana pembelian aspal drum jumlahnya 52 drum
3. Menghitung Volume Anti Stripping Agent
Anti Stripping agent adalah suatu zat aditif yang dapat merubah sifat aspal dan agregat, meningkatkan daya lekat dan ikatan, serta mengurangi efek negatif dari air dan kelembaban sehingga menghasilkan permukaan berdaya lekat tinggi. Hal ini akan mengurangi terjadinya pelepasan butiran pada aspal. Komposisi dari anti stripping ini biasanya 0,3% dari aspal bitumen. Sehingga cara menghitungnya pun sangat mudah yaitu
Total volume anti stripping agent adalah 13,72 + 10,05 = 23,77 kg
4. Menghitung Volume Cement Filler
Untuk menghitung volume filler pada suatu campuran aspal sedikit berbeda dengan perhitungan-perhitungan di atas. Pertama, kita perlu menghitung volume agregat terlebih dahulu. Karena komposisi Filler biasanya 1% dari Volume Agregat. Yang dimaksud dengan volume agregat disini adalah jumlah volume material agregat pada suatu campuran aspal dikurangi volume aspal bitumen, anti stripping agent, dan filler.
a. Menghitung volume Agregat pada campuran aspal AC-WC
Volume Agregat = 92,85% x 54 Ton = 50,14 Ton
b. Menghitung volume Agregat pada campuran aspal AC-BC
Volume Agregat = 93,45% x 81,72 Ton =76,37 Ton
c. Menghitung volume Filler
Total volume cement filler = 501 + 763,7 = 1264,7 kg
Demikian cara mudah dalam menghitung volume aspal bitumen, volume agregat, volume anti striping, dan volume filler. Semoga bermanfaat.
Sumber –> ilmuproyek.com