Rekanan Mulai Kerjakan Pelebaran Jembatan Punge

BANDA ACEH – Rekanan pemenang tender proyek pelebaran Jembatan Punge, CV Mina Jaya, sudah mulai mengerjakan pelebaran jembatan tersebut, dengan cara memagar lokasi jembatan yang mau dilebarkan, dengan seng warna merah.

“Pemagaran di lokasi jembatan yang mau dilebarkan, untuk memberi kenyamanan bagi pekerja dan pengendara kendaraan bermotor yang melintas di lokasi jembatan tersebut,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Muhammad Yasir, Jumat (3/3/2023), usai meninjau jembatan tersebut.

Yasir mengatakan, banyak hal penting yang perlu diperhatikan rekanan dan mitra kerja dalam pelaksanaan pelebaran jembatan Punge, yang terletak di Jalan Iskandar Muda itu.

Dalam rapat koordinasi dengan pihak Balai PJN I Aceh, selaku pelaksana pelebaran jembatan tersebut, beberapa hari lalu yang dipimpin Pj Walikota Banda Aceh, Bakri Siddiq, di gedung Bundar Balai PJN I Aceh di Pango.

Pj Wali Kota sangat berharap, pihak rekanan pelaksana pelebaran jembatan Punge, harus selalu berkoordinasi dengan pihak Telkom, PLN, PDAM dan lainnya, untuk pemindahan jaringan telkom, listrik, pipa air bersih dan utilitas lainnya yang berada di pinggiran kanan-kiri jembatan Punge tersebut.

Pj Walikota Bakri Siddiq menginginkan pekerjaan itu sudah mulai dikerjakan pada bulan Maret ini, kemudian pada tanggal 22 Maret 2023, sudah masuk bulan suci Ramadhan, dimana masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya, berharap tidak ada pemadaman listrik pada saat buka puasa, sahur dan shalat tarawih.

Begitu juga dengan distribusi air minum kepada pelanggan PDAM Tirta Daroy, yang berada di sepanjang jalan Iskandar Muda tersebut, ada puluhan gampong dan puluhan ribu penduduk.

Di lokasi jembatan punge, yang mau dilebarkan terdapat lintasan jaringan listrik, PLN, dan pipa air PDAM Tirta Daroy. Setelah pemagaran pinggiran jembatan yang mau dilebarkan selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemindahan jaringan listrik, PLN dan pipa PDAM, secara bergilir dan terjadwal, untuk meminimalisasikan keluhan para pelanggan listrik, telkom, PDAM, atas gangguan pemindahan utilitas (jaringan listrik, PLN dan PDAM) yang akan dikerjakan pihak PLN, Telkom dan PDAM.

Pihak PLN, Telkom  dan PDAM, dalam pelaksanaan pekerjaan pemindahan utilitasnya, harus memberitahukan secara terbuka kepada publik, bahwa dalam waktu tertentu akan ada pemadaman listrik, Telkom dan distribusi air kepada pelanggan, sehingga pelanggan bisa bersiap-siap untuk menghadapinya.

Misalnya menyimpan stok air bersih di rumahnya selama penyetopan distribusi air bersih dari PDAM dan lainnya.

Pj Walikota Banda Aceh menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi pelaksanaan pelebaran jembatan Punge itu, yang dihadiri Kepala Balai PJN I Aceh, Bowo, selaku penyedia anggaran proyek pelebaran jembatan dan anggota Forkopimda Kota Banda Aceh, dinas teknis, para camat, kata Kadis PUR Kota, Yasir, tujuannya agar masyarakat Kota Banda Aceh, yang sedang menjalankan ibadah pada bulan suci Ramadhan, berjalan aman, nyaman, tenang dan khusuk.

Sebagai Kepala Dinas PUPR Kota, kata Yasir, setelah melihat pekerjaan pelebaran jembatan Punge itu, telah dimulai jadi senang dan gembira, karena kemacetan yang terjadi di lokasi itu, pada jam sibuk pagi dan sore hari, tahun depan bisa teratasi.

Menurut informasinya, sebut Yasir, masa pekerjaan pelebaran jembatan Punge itu sekitar 300 hari kerja dan jelang akhir Desember 2023, pekerjaannya akan selesai.

Kepada pihak PLN, Telkom dan PDAM, yang akan memindahkan jaringan listrik, Telkom dan pipa airnya di lintasan jembatan tersebut, diminta dikerjakan dengan rapi dan ekstra hati-hati, sehingga masa waktu pemadaman listrik, Telkom dan distribusi air kepada pelanggan masing-masing tidak terlalu lama.

Pj Walikota Bakri Siddiq, mengingatkan hal itu kepada agar selalu mengawasi pekerjaan pemindahan jaringan listrik, Telkom dan pipa air bersih yang berada di lokasi jembatan Punge yang mau dilebarkan, secara cermat, bersahabat dan bijak untuk ketenangan dan kenyamanan warga kota.

Sumber –> SerambiNews.com